Standar Rate Terjemahan berdasar Naskah Jadi

By: Hari M.

Posted 19 Jun 2011, updated 01 Jan 2013

Tulisan ini menjelaskan tarif terjemahan yang berpatokan naskah jadi. Satuannya per halaman (pay-per-page), per kata (pay-per-word), dan per karakter (pay-per-character). Ini melanjutkan tulisan sebelumnya sekaligus melengkapi penjelasan Kategori pada Layanan Terjemahan.

Mengapa halaman naskah jadi?

Setidaknya ada tiga pertimbangan mengapa tarif terjemahan memakai ukuran "naskah jadi" atau hasil terjemahan, bukan halaman naskah asal.

Pertama (dan utama), naskah jadi merupakan patokan yang paling adil bagi penerjemah maupun klien. Bagi klien, naskah asal yang padat dengan tulisan kecil-kecil tentu akan menguntungkan, tetapi sangat merugikan bagi penerjemah. Sebaliknya, bila terdapat halaman sisa, atau halaman yang berisi gambar, tabel, bagan dan ilustrasi, maka tarif yang berpatokan naskah asal akan menguntungkan penerjemah namun merugikan klien. Dengan kata lain, patokan pada naskah asal akan lebih banyak mengandung ketidakpastian. Karena itu diperlukan satuan standar yang lebih memiliki kepastian dan akurasi, dan naskah jadi memenuhi kriteria sebagai patokan terbaik itu.

Kedua, terkait pertimbangan pertama, format naskah jadi lebih memungkinkan dibuat standar dibandingkan naskah halaman asal yang mempunyai kemungkinan format sampai tak terhingga. Tidak ada dua buku yang diformat sedemikian rupa hingga memiliki kesamaan tipografi (jenis dan ukuran huruf), ukuran kertas dan margin, serta jarak (spasi) antarbaris. Apalagi bila teks yang akan diterjemahkan itu berupa naskah-nonbuku yang beraneka macam: poster, artikel jurnal, pamflet, ijazah, perjanjian kontrak, surat-menyurat, manual, you name it! Karena itu, untuk menetapkan standar tarif terjemahan, umumnya penerjemah menggunakan ukuran halaman (naskah) jadi.

Ketiga, naskah jadi memiliki fleksibilitas untuk dikonversi ke berbagai satuan pentarifan, per halaman, per kata, dan per karakter. Alhasil, klien akan dapat menentukan sendiri satuannya. Konversi semacam ini hampir mustahil dilakukan untuk semua jenis naskah asal yang telah memiliki format bawaan (misalnya print out, hasil scan dan fotokopi maupun buku hardcopy) tanpa melalui proses digitalisasi yang njelimet. Sebaliknya, konversi itu sangat mudah dilakukan pada naskah terjemahan jadi.

Pay-per-page vs. pay-per-word & per-character

Berdasarkan patokan naskah jadi, ada tiga satuan tarif terjemahan: per halaman, per kata dan per karakter yang dapat dikonversikan secara fleksibel satu sama lain.

Dalam satuan tarif per halaman, yang dimaksud halaman adalah halaman standar draft karya ilmiah, yang umumnya menggunakan kertas A4 (kuarto), margin dokumen (searah jarum jam) 4-3-3-4cm, jenis dan ukuran huruf Times New Roman 12 dengan spasi ganda. Karena itu satuan tarif terjemahan pay-per-page berarti per halaman naskah jadi sesuai halaman draft karya ilmiah.

Dua satuan tarif berikutnya tidak menggunakan ukuran halaman melainkan kata dan karakter. Perhitungan tarif berdasarkan kata dianggap lebih akurat dibandingkan tarif per halaman, sedangkan satuan tarif per karakter merupakan satuan tarif yang paling akurat. Karakter yang dimaksudkan hanya yang berupa huruf, angka dan tanda baca, sedangkan jeda antar kata dan antar kalimat tidak dihitung.

Setidaknya ada dua ilustrasi untuk membuktikan keakuratan tarif terjemahan per kata (dan per karakter) dibandingkan tarif per halaman.

Pertama, dalam hitungan tarif per halaman, maka meskipun suatu halaman sisa (halaman "buntut", halaman terakhir, atau sebelum masuk bab baru) hanya terdiri dari 4 baris, maka keempat baris itu akan tetap dihitung 1 halaman (terdiri dari 22-23 baris). Sementara itu, bila hitungan tarifnya per kata, maka dengan sendirinya tidak ada halaman "buntut".

Kedua, berbagai tabel, bagan, dan gambar yang cukup memakan tempat itu biasanya akan membuat tarif per halaman menjadi membengkak, sementara bila menggunakan tarif per kata, maka yang dihitung hanyalah kata-kata yang ada dalam tabel, bagan atau keterangan gambar.

Dus, satuan tarif terjemahan per kata (dan per karakter) lebih akurat dibanding tarif per halaman.

Demikianlah penjelasan tentang satuan tarif terjemahan yang menggunakan ukuran naskah jadi. Terakhir perlu ditambahkan bahwa penerjemah yang memegang teguh etika profesi tidak akan tergiur melakukan praktik mark up terjemahan, sengaja bertele-tele agar jumlah halaman terjemahan membengkak atau melebihi yang sewajarnya.***)





Ingin berkomentar?

Form komentar hanya disedikan di posting terbaru. Bila Anda ingin menyampaikan pertanyaan atau komentar, silakan gunakan contact form atau email.


Artikel Terbaru



Puisi pendidikan anak usia dini yang paling fenomenal adalah “Children Learn What They Live” yang ditulis Dorothy Law Nolte (terj. Indonesia oleh Jalaluddin Rakhmat).

If children live with criticism, they learn to condemn. ...
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki. ...

Baca selengkapnya»